Prospek Kerja Jurusan Bisnis dan Administrasi Bisnis

Baik gelar untuk jurusan kuliah administrasi bisnis dan ekonomi akan memiliki prospek pekerjaan yang serupa, tetapi perbedaan ada dalam hal fungsi pekerjaan tertentu tergantung pada organisasi atau institusi yang mempekerjakan Anda.

 

Sebagai pemegang gelar ekonomi, Anda akan dilengkapi dengan alat statistik dan variabel ekonomi. Anda dapat bekerja di pemerintah (misalnya Bank Indonesia), industri perbankan (misalnya Citi, Standard Chartered, HSBC), menjadi analis riset pasar (misalnya ACNielsen) atau mungkin pergi ke organisasi non-pemerintah (misalnya IMF, Bank Dunia) . Singkatnya jika Anda ingin bekerja sebagai ekonom, Anda diharapkan berurusan dengan banyak data, metode kuantitatif / statistik dan riset pasar.

 

Sementara itu, pemegang gelar administrasi bisnis pada umumnya akan bekerja di sektor korporasi dengan posisi di bidang keuangan, sumber daya manusia, pemasaran, manajemen rantai pasok atau sistem informasi manajemen. Fungsi pekerjaan bisnis biasanya berbeda satu sama lain tergantung pada industrinya.

 

 Jurusan bisnis dengan konsentrasi keuangan akan mengejar pekerjaan di lembaga keuangan atau bank (seperti jurusan ekonomi). Bagi mereka yang memiliki konsentrasi pemasaran, prospek kerja mencakup karir di bidang hubungan masyarakat, manajemen merek, periklanan, penjualan, dan riset pasar (misalnya BBDO). atau sektor barang konsumen (misalnya Danone, Unilever, Indofood). Beberapa perusahaan akan mempekerjakan jurusan bisnis dengan gelar yang lebih terspesialisasi, seperti manajemen rantai pasokan, sumber daya manusia, dan sistem informasi manajemen. Jurusan sumber daya manusia dapat memasuki industri apa pun karena penting untuk memiliki spesialis di setiap perusahaan untuk menangani penggajian, tunjangan, rekrutmen, dan wawancara.

 

Menurut saya, gelar di bidang administrasi bisnis dan ekonomi harus semakin populer di Indonesia. Menurut laporan McKinsey Global Institute: “Unleashing Indonesia’s Potential” (2012), negara ini mengalami pertumbuhan yang luar biasa yang didukung oleh peningkatan belanja konsumen. Dengan pemikiran tersebut, terdapat potensi yang sangat besar bagi perusahaan jasa konsumen, khususnya jasa keuangan, untuk berkembang pesat di Indonesia. Indonesia juga menempati peringkat ketiga dunia dalam hal pengembalian modal rata-rata bank, (The Banker 2012). Di sisi lain, sejumlah perusahaan lokal Indonesia mulai mendapatkan keunggulan regional seperti Adaro, Mayora, Indofood dan Sinar Mas (Boston Consulting Group (2012) menyebut mereka sebagai “Penantang Asia Tenggara“). Sedangkan perusahaan multinasional menganggap Indonesia sebagai emerging market yang sangat penting dengan peluang yang sangat besar. Kami adalah pasar terbesar di Asia Tenggara dengan prospek cerah di depan kami. Oleh karena itu, dengan meningkatnya ekonomi dan perluasan perusahaan di seluruh negeri, permintaan akan pekerja yang lebih terampil dalam bidang bisnis atau ekonomi terkait pasti.

 

Meningkatnya permintaan akan pekerja terampil di Indonesia tercermin dalam publikasi terbaru dari Badan Pusat Statistik (Badan Pusat Statistik). Pada tahun 2012, data ketenagakerjaan Indonesia menunjukkan bahwa penyerapan tenaga kerja jasa keuangan meningkat sebesar 65,0% dari tahun 2010 hingga tahun 2012. Dalam kurun waktu yang sama, penyerapan tenaga kerja sektor komersial meningkat sebesar 8,2%, sedangkan sektor industri (manufaktur dan lain-lain) meningkat sebesar 8,9%. Meskipun sektor-sektor ini bukan merupakan bentuk lapangan kerja terbesar di Indonesia (pertanian masih nomor satu di negara ini), mahasiswa sarjana bisnis dan ekonomi seharusnya memiliki prospek pekerjaan yang relatif baik karena ekonomi negara kita tumbuh cukup cepat.

Baca juga : Mengenal Jurusan Ekonomi dan Administrasi Bisnis dalam Perkuliahan